Ottoman,
apakah kamu tahu bahwa saat ini
seorang lelaki dari desa nun jauh
sedang mengambil air dari tanahmu
untuk membasuh mukanya
berwudlu, sambil menyesap sedikit air darinya,
berharap Emre atau Hakan
mengajaknya mampir untuk minum kahve
di beranda rumahnya?
Lelaki itu, saat ini,
hendak membayar rasa bersalah
di atas sajadah, tikar lembut hasil karya negerimu
dengan kening yang basah
Malam itu,
di antara Maghrib dan Isya’
waktu istijabah, waktu terjepit asak
dia mencicil rasa syukur
menghitung ingat dan lupa
pada banyak lembar sejarah
Di mushalla kecil terpencil itu
ia mengukur jarak nikmat dan kufur
mengukur jarak menang dan kalah
jarak antara kening dan sajadah
3/07/2011