Pernahkah engkau menangis untuk ayahmu?
selagi dia di dekatmu, menangislah
pikirkan semua amal kebajikanmu
lalu takarlah dengan kebaikannya
Pernahkah engkau bekerja untuk ayahmu?
selagi dia di dekatmu, berbuatlah
andai seluruh hidupmu kaupersembah
belum cukup bekerja menukar upah
Pernahkah engkau berpikir untuk ayahmu?
selagi ada kesempatan, berpikirlah
karena jika ia mendahuluimu
engkau hanya akan diganggu pikiran itu
Kini, ayahku
telah tiada
aku menangisi
kepergiannya
tapi yang
terdengar hanya tangisku
air mata yang
gemericik
meleleh,
melewati pancuran telingakuAku tak menghendaki kepergiannya
tapi maut menjemput
memberi tahu aku laksana mimpi
dan kepergian ayahku sebagai kesadarannya
Pernahkah engkau menangis untuk ayahamu?
karena ia bekerja untuk menghidupimu dan
engkau hidup tanpa berterima kasih padanya?
berpikirlah, menangislah, dan bekerjalah selagi bisa
itulah cara yang baik mencicil kebaikan
karena sesungguhnya,
seluruh hidupmu adalah utang
yang tidak mungkin lunas akan terbayar
7/12/2007